Safrida rumondang – Seperti halnya perempuan Batak lain, Safrida Rumondang lahir sebagai “putri raja”. Layaknya “putri raja”, dia haruslah mempunyai posisi yang tinggi, terhormat dan dihormati. Namun, bukan berarti dia tidak mengenal tatakrama. Syarat untuk dihormati tentu harus menghormati orang lain terlebih dahulu. Tidak merendahkan orang lain, tidak juga direndahkan.
Safrida lahir dari ibu bernama Nurhayati Manurung asal Pematangsiantar dan ayah bernama H Syarifuddin Tambunan asal Balige. Sang ibu merupakan guru sekolah menengah atas, sementara ayahnya, semasa hidupnya, berprofesi sebagai pengacara. Syarifuddin juga merupakan tokoh Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI), sebuah komunitas yang berisi orang-orang Batak muslim. Adapun kakeknya, Opung Sutan Natigor, di masa lalu merupakan tokoh yang giat menyebarkan agama Islam di Balige, Sumatra Utara.
Dari latar belakang keluarga itu, tidak heran jika Safrida pun banyak berkecimpung di organisasi pendidikan, keluarga, dan keislaman. Salah satunya Salimah (Persaudaraan Muslimah), organisasi yang bergerak di bidang edukasi untuk perempuan, anak, dan keluarga Indonesia. Safrida menginginkan perempuan Indonesia berdaya dan bisa menjadi tiang keluarga.
Antikorupsi
Minatnya pada bidang ekonomi dan keuangan dibuktikan dengan pendidikannya yang dihabiskan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia setelah lulus dari SMA Negeri 28 Jakarta. Jenjang sarjana hingga doktoral dia jalani di kampus itu dengan bidang akuntansi, manajemen keuangan, anggaran, perpajakan, dan good corporate governance.
Prinsip good corporate governance yang dipelajarinya diharapkan bisa diterapkan pada pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Dengan prinsip tersebut, akan tercipta pemerintahan yang transparan, terkelola dengan baik, bertanggung jawab, independen, dan adil bagi semua tingkatan. Dengan prinsip itu pula pemerintahan akan terbebas dari korupsi.
Bukan hal aneh di telinga masyarakat bahwa Sumatra Utara merupakan provinsi dengan angka korupsi ketiga tertinggi se-Indonesia. Masalah ini sangat mengganggu Safrida. Uang hasil korupsi yang demikian besar semestinya bisa digunakan untuk membangun daerah. Masih tingginya angka pengangguran dan kemiskinan serta belum meratanya pendidikan di semua daerah seharusnya bisa diatasi jika korupsi di Sumatra Utara bisa diberantas habis.
Meski dari data Badan Pusat Statistik angka kemiskinan dan pengangguran menurun, dan batas garis kemiskinan naik, faktanya di masyarakat bawah kemiskinan masih menjadi masalah pelik. Keberadaan lembaga pendidikan yang belum merata di setiap daerah dan ketidakmampuan orang tua membiayai pendidikan anaknya mengakibatkan masih tingginya angka putus sekolah di Sumatra Utara.
Sebagai seorang pengajar di berbagai universitas, Safrida telah melahirkan banyak manusia terdidik dan mampu berinovasi. Dia pun merasa terpanggil untuk memperbaiki tatatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Sumatra Utara pada khususnya. Mengajar dan mendidik anak bangsa terus dilakukannya demi masa depan yang lebih baik.
Tolak Pornografi
Safrida juga aktif di organisasi Masyarakat Tolak Pornografi (MTP). MTP, bersama beberapa organisasi lainnya, ikut mendorong lahirnya UU Pornografi yang diharapkan bisa melindungi generasi muda Indonesia dari bahaya pornografi.
Bukan tanpa sebab Safrida amat memikirkan masalah pornografi di Indonesia. Tayangan-tayangan berbau pornografi yang setiap hari muncul di televisi atau berseliweran di ponsel dan gadget lain terbukti akan merusak masa depan generasi muda. Berdasarkan penelitian ahli saraf Eropa beberapa tahun silam, otak anak yang terkontaminasi pornografi akan mengalami penyusutan. Kondisi itu sama dengan kondisi otak pengidap demensia atau kepikunan, bahkan sama seperti otak pencandu narkoba.
Karena itu, Safrida menginginkan terbentuknya komunitas anak cerdas di Sumatra Utara. Anak cerdas itu, menurut Safrida, harus cerdas dalam berkarya, cerdas dalam bergerak, yakni memberikan yang terbaik bagi daerahnya, serta cerdas dalam memilih, yakni memilih langkah agar Sumatra Utara menjadi lebih baik. website www.SafridaRumondang.com